Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Buta Warna

Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Buta Warna

Themadnessofgeorgedubya – Buta warna adalah suatu kondisi berkurangnya kemampuan atau ketidakmampuan seseorang untuk membedakan warna. Ketika seseorang buta warna, mereka biasanya mengalami kesulitan membedakan warna-warna tertentu seperti kuning-oranye, coklat-hijau, abu-abu-merah muda, dan biru-ungu.

Buta warna dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari tergantung pada tingkat keparahannya. Kesulitan yang biasanya dialami oleh penderita buta warna, misalnya tidak bisa membedakan warna di lampu lalu lintas. Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksakan mata Anda ke dokter spesialis mata untuk mengetahui kemampuan Anda dalam membedakan warna.

Dalam beberapa kasus, penderita buta warna mungkin tidak dapat melihat objek yang biasanya terlihat jelas karena warna yang berbeda akan terlihat sama. Contohnya adalah tidak bisa melihat apel merah yang dikelilingi oleh daun hijau di pohon. Manusia memiliki tiga sel reseptor warna utama di retina untuk mengidentifikasi warna merah, hijau dan biru. Sinyal dari ketiga reseptor ini akan membentuk dasar penglihatan warna kita, mengirimkan sinyal saraf ke korteks visual otak pada tingkat tertentu untuk setiap warna dasar.

Diperkirakan korteks visual manusia mampu menangkap hingga 100 tingkat setiap warna dasar: 100 merah x 100 hijau x 100 biru = 1 juta, yang berarti bahwa dalam kondisi normal kita dapat melihat hingga 1 juta variasi warna yang berbeda.

Namun pada penderita buta warna, misalnya buta warna merah-hijau, saluran utama merah dan hijau memiliki sinyal yang tumpang tindih, sehingga informasi yang dikirimkan ke otak hampir sama.

Dalam kasus yang paling ekstrim, yang disebut dikromatis, informasi dalam penerima merah dan hijau sama sekali tidak dapat dibedakan, sehingga jumlah total warna yang terlihat hanya 100 x 100 = 10.000 atau hanya 1% dari kisaran normal.

Penyebab Buta Warna

Pada umumnya buta warna disebabkan oleh faktor keturunan dimana terdapat pewarisan genetik dari fotopigmen (sel berbentuk kerucut yang mendeteksi warna) yang tidak bekerja dengan baik di retina. Namun, ada beberapa faktor atau situasi lain yang dapat menyebabkan buta warna, selain genetika:

  • Kerusakan fisik pada mata.
  • Cedera saraf optik
  • Kerusakan pada bagian otak yang memproses informasi warna.
  • Riam
  • Tambah umur
  • Diabetes
  • Degenerasi makula terkait usia (AMD)
  • MS (multiple sklerosis)

Gejala Buta Warna

Gejala utama yang dialami oleh penyandang buta warna adalah ketidakmampuan untuk melihat warna seperti orang normal lainnya. Jika Anda buta warna, Anda mungkin juga mengalami kesulitan:

  • perbedaan warna
  • Identifikasi kecemerlangan warna
  • Rentang warna yang khas

Gejala buta warna biasanya sangat ringan sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya. Dan karena kita terbiasa dengan cara kita melihat warna, banyak orang buta warna tidak tahu bahwa mereka buta warna.

Tes Buta Warna

Tes buta warna biasanya dilakukan dengan tes skrining buta warna dan banyak tes yang lebih rinci tersedia untuk membantu memahami jenis buta warna dan tingkat keparahan buta warna. Tes yang paling umum untuk menyaring buta warna adalah tes warna Ishihara. Dalam tes ini, pasien dapat melihat buku bergambar yang berisi angka atau huruf yang terdiri dari kumpulan titik-titik dengan warna dan ukuran yang berbeda. Penyandang buta warna akan cenderung mengalami kesulitan mengidentifikasi objek, atau bahkan tidak melihatnya sama sekali.

Cara Mengatasi Buta Warna

Sejauh ini, belum ada obat khusus untuk mengobati buta warna. Maka solusi yang umumnya diterapkan pada buta warna adalah dengan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Namun, penggunaan kacamata khusus atau lensa kontak dapat membantu membedakan warna. Saat ini juga banyak aplikasi di smartphone yang dapat membantu penyandang buta warna untuk membedakan warna.

Sumber:

Kacamata Ionspec