Cara Memilih Vibrator yang Baik dan Cara Aman Menggunakannya

Lagi, Petugas Kebersihan Surabaya Temukan Dildo di Saluran Air

Kini, alat bantu seksual terkadang diperlukan untuk membantu hubungan intim menjadi lebih berwarna dan bervariasi. Salah satunya yang tersedia saat ini yaitu dildo vibrator. Getaran yang dihasilkan dildo vibrator tersebut mampu memberikan rangsangan, sehingga orgasme bisa didapatkan.

Apa itu Dildo?

Dildo adalah saat bantu sex toys yang digunakan untuk kegiatan seksual, sebagai pengganti Mr. P yang sedang ereksi. Dildo memiliki bentuk yang sangat mirip dengan organ seksual pria. Cara kerjanya pun tak hanya dengan bagian luar tubuh, namun juga dalam tubuh. Di samping itu, bahan yang digunakan juga sangat lembut, seperti silicon atau lateks. Tetapi sebelum memutuskan untuk menggunakan alat bantu vibrator, sebaiknya Anda perhatikan beberapa hal penting di bawah ini. Berikut adalah tips memilih vibrator yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

  • Cara Memilih Vibrator yang Baik

Terdapat beberapa pertimbangan ketika memilih vibrator diantaranya yaitu perhatikan masa berlaku dan kualitas bahan, bentuk serta desain, lalu aroma. Sebaiknya, jangan menggunakan vibrator yang dilengkapi aroma, pasalnya dapat mengganggu keseimbangan Miss V. Kini, beragam jenis dan bentuk vibrator tersedia banyak di pasaran. Anda pun bisa memilih jenis vibrator yang sesuai dengan kebutuhan. Namun sebelumnya perhatikan dahulu tips-tips berikut sebelum membeli vibrator:

  • Perhatikanlah Masa Berlaku dan Kualitas Vibrator

Vibrator yang memiliki kualitas premium tentunya bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama dan memiliki garansi. Dengan demikian, jika terdapat bagian yang rusak yang diakibatkan oleh pemakaian yang terlalu sering, maka Anda dapat mengganti dan memperbaikinya.

  • Perhatikanlah Bahan Pembuatannya

Jangan menggunakan alat bantu yang mengandung bahan kimia phthalates. Sebagian dari alat bantu menggunakan bahan kimia tersebut agar tekstur plastik menjadi lebih lembut dan fleksibel. Bahan phthalates cukup berbahaya dan bisa meningkatkan risiko kemandulan. Vibrator yang terbuat dare bahan spons ini juga tidak direkomendasikan karena dapat lebih mudah menjadi sarang berkumpulnya bakteri.

  • Vibrator dengan Aroma

Vibrator dengan aroma wangi yang terlalu menyengat perlu diwaspadai. Karena penggunaan parfum dalam suatu produk dapat membahayakan kesehatan.

  • Bentuk Desain Vibrator

Kriteria dari alat bantu yang aman yaitu yang memiliki bahan lembut, tidak mudah rusak, dan sudah untuk dibersihkan. Sehingga, Anda harus pastikan vibrator yang memiliki ketiga kriteria tersebut sebelum membelinya.

  • Mudah Dilepas

Mudah dilepas juga perlu menjadi pertimbangan apabila suatu saat terjadi insiden atau hal yang tidak diinginkan. Apabila vibrator mudah dilepas, berarti Anda bisa menggunakannya dengan lebih aman.

  • Cara Aman Menggunakan Vibrator

Di samping memilih vibrator yang baik untuk Anda gunakan, Anda juga perlu mengetahui cara-cara yang aman menggunakan vibrator supaya terhindar dari infeksi penyakit seksual menular.

  • Bersihkanlah vibrator sebelum digunakan dan bersihkan secara rutin, sebab vibrator juga bisa kotor ketika disimpan. Gunakan cairan khusus pembersih vibrator atau Anda juga bisa menggunakan air hangat dan sabun berbahan ringan untuk membersihkannya.
  • Hindari untuk meminjamkan vibrator kepada orang lain agar kebersihannya terjamin dan mencegah Anda tertular penyakit menular seksual.
  • Ada baiknya gunakanlah kondom untuk menutupi vibrator di saat melakukan hubungan intim. Gunakanlah kondom yang baru setiap kali Anda ingin menggunakan vibrator lagi.
  • Umumnya vibrator berbahan karet atau gel. Sehingga, ganti vibrator yang baru setelah pemakaian satu tahun. Pasalnya, pemakaian dalam jangka waktu yang lama bisa mengundang bakteri dan dapat menimbulkan penyakit.

Sebenarnya alat bantu bisa digunakan bersama dengan pasangan. Karena, alat bantu juga bisa digunakan sebagai alternatif untuk memperpanas sesi intim. Alat bantu atau sex toys juga bisa membantu Anda dan pasangan menemukan titik erotis pada tubuh masing-masing. Sehinga, alat bantu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, terlebih muncul anggapan kalau alat bantu ini bisa benar-benar menggantikan hubungan intim dengan pasangan.